Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

.

Pondok Pesantren Maarif Assaadiyah Gelar Tabligh Akbar Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H

 


Batu Nan Limo, Ma'arif Assa'adiyah - Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini (1446 H/2024 M), Pondok Pesantren Maarif Assaadiyah menyelenggarakan tabligh akbar pada Senin (16/9/2024) yang bertempat di Mushalla Mawahiburrahman, Komplek Pondok Pesantren. Acara ini dihadiri oleh seluruh santriwan dan santriwati serta sebagian majelis guru dan staf TU.

Acara ini menghadirkan Febrianto, SHI, sebagai pembicara utama. Dalam sambutannya, pimpinan pondok, H. Sudirman Syair, menyampaikan bahwa memperingati Maulid Nabi merupakan momen penting bagi para santri untuk menambah wawasan tentang kepribadian Rasulullah SAW. "Mempelajari sejarah kelahiran Nabi adalah sesuatu yang harus dipahami secara mendalam oleh semua santri, meskipun telah dipelajari dalam pelajaran tarekh melalui kitab-kitab seperti Khilasoh Nurulyaqin dan kitabItsmamulwafa' yang diajarkan di pesantren," ungkapnya.

H. Sudirman Syair juga menyinggung tentang perbedaan pandangan terkait peringatan Maulid Nabi, di mana sebagian umat Islam menganggapnya sebagai bid'ah. "Memang, Maulid ini adalah bid'ah, karena bid'ah adalah sesuatu yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah. Namun, kita harus paham bahwa bid'ah terbagi menjadi beberapa kategori, yakni bid'ah wajib, sunnat, mubah, dan haram," jelasnya.

Beliau menambahkan bahwa ilmu tajwid, misalnya, meskipun tidak diajarkan langsung oleh Rasulullah, termasuk dalam bid'ah hasanah (bid'ah yang baik). Pimpinan pondok juga mengutip sebuah hadits, "Siapa yang mensunnahkan sunnah yang baik, maka baginya pahala dan pahala orang yang mengamalkannya."

Dalam ceramahnya, ustazd Febrianto SHI, mengajak para hadirin untuk meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek kehidupan. "Nabi Muhammad harus lahir dalam diri setiap orang yang beriman. Sebagai umat Islam, kita wajib mencontoh seluruh kehidupan Nabi Muhammad," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kejujuran dan amanah, serta berusaha menjadi hamba Allah yang hakiki. "Nabi Muhammad berasal dari keluarga yang baik. Ayahnya, Abdullah, berarti hamba Allah, dan ibunya, Aminah, berarti jujur. Dari keduanya, lahirlah Muhammad yang berarti terpuji. Inilah teladan yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari," tutur Ustadz Febrianto mengakhiri ceramahnya. | Humas

Posting Komentar

0 Komentar